Current Date: Selasa, 16 Desember 2025

Rekor Vaksinasi India Diprediksi Sulit Hentikan Gelombang Ketiga Covid-19

Rekor Vaksinasi India Diprediksi Sulit Hentikan Gelombang Ketiga Covid-19
Pasien dirawat di bangsal Covid di rumah sakit Hyderabad, India pada Jumat 21 Mei 2021. (Foto: AFP/Getty Images)

Riauaktual.com - India mencapai rekor satu hari dengan memberikan lebih dari 8 juta vaksinasi Covid-19. Meskipun demikian, rekor vaksinasi itu sulit untuk menghentikan gelombang Covid-19 ketiga.

Seperti dilaporkan Times of India, Sabtu (266/2021) kemarin, prediksi itu dilontarkan para pakar. Mereka menilai bahkan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mungkin tidak cukup cepat untuk negara yang baru saja bangkit dari gelombang kedua.

Para pakar juga mempertanyakan apakah dorongan minggu ini rata-rata sekitar 4,6 juta dosis per hari, naik dari sekitar 3 juta untuk sebagian besar bulan lalu, dapat dipertahankan.

Meskipun menghentikan semua ekspor pada bulan April dan mendapat manfaat dari industri penghasil vaksin yang besar, India hanya mencakup 4% dari populasinya yang besar, menempatkannya jauh di belakang sebagian besar Barat dan Tiongkok, yang menyebarkan sekitar 20 juta dosis per hari.

Pada tingkat ini, beberapa ilmuwan mengatakan gelombang ketiga bisa tiba dalam beberapa bulan, mendorong kekhawatiran negara itu mungkin akan mengulang mimpi buruk kekurangan oksigen dan rumah sakit yang kewalahan.

Seperti dilaporkan Reuters, Negara bagian terkaya di India pada hari Jumat (25/6) memerintahkan mal dan gedung bioskop untuk ditutup. Otoritas berusaha mengendalikan varian virus corona yang lebih menular yang telah menggagalkan rencana untuk melonggarkan tindakan penguncian.

Setidaknya 20 kasus di negara bagian Maharashtra telah ditemukan terkait dengan varian Delta Plus baru yang ditetapkan India sebagai varian yang menjadi perhatian pada hari Selasa, menurut kementerian kesehatan.

Meskipun tidak diketahui dari mana varian itu berasal, Kementerian Kesehatan Inggris pertama kali melaporkan Delta Plus dalam buletin 11 Juni, menyebutnya sebagai sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India tahun lalu.

Varian Delta ikut bertanggung jawab atas gelombang kedua yang ganas di India yang memicu banjir kasus dan membanjiri sistem kesehatan.

Para ilmuwan khawatir Delta Plus dapat memicu gelombang infeksi lain saat India pulih dari gelombang kedua. Banyak negara bagian, termasuk Maharashtra, telah melonggarkan aturan penguncian yang diberlakukan pada bulan April.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index