Terpilih Jadi Wali Kota Muslim Pertama Negara Bagian Maine, Perempuan Imigran Somalia Pimpin Populasi Kulit Putih

Terpilih Jadi Wali Kota Muslim Pertama Negara Bagian Maine, Perempuan Imigran Somalia Pimpin Populasi Kulit Putih
(Foto: AP Photo/Robert F. Bukaty).

Riauaktual.com - Perempuan Muslim kulit hitam, Deqa Dhalac, terpilih menjadi Wali Kota South Portland, Cumberland County Negara Bagian Maine, Amerika Serikat (AS). Wanita berhijab itu menjadi pemimpin di kota dengan 90 persen populasi warga kulit putih.

Dhalac (53) merupakan Wali Kota kulit hitam pertama di South Portland. Perempuan Somalia-Amerika itu resmi menjabat pada 6 Desember 2021 waktu AS, atau 7 Desember 2021 WIB. Anggota Dewan Kota lainnya di South Portland yang semuanya berkulit putih, dengan suara bulat memilih Dhalac.

Kemenangan dalam pemilu itu menjadi tonggak sejarah bagi komunitas imigran Somalia. Tak hanya di South Portland, tapi juga AS. Dalam pidato pelantikannya, Dhalac berjanji tetap berpikiran terbuka. Dia siap mendengar semua saran atau kritik dengan empati serta kasih sayang.

“Sehingga kita dapat melayani Portland Selatan bersama-sama,” ucapnya, dikutip laman CNN.

Menurut Dhalac, dia memutuskan masuk politik demi melawan kebijakan Islamofobia mantan Presiden AS Donald Trump. Dhalac juga berharap, pencapaiannya akan memberi contoh bagi kelompok minoritas lain dan generasi baru di negara itu.

Ketika dia mencalonkan diri untuk pemilihan Dewan Kota pada 2018, orang-orang takut membukakan pintu ketika dia mengetuk untuk meminta suara mereka. Bahkan, beberapa orang mengira dia tidak bisa berbicara bahasa Inggris.

Dia pun mengungkapkan rasa bangganya karena menjadi contoh bagi generasi mendatang yang berada di posisi yang sama seperti sekarang. Dalam beberapa tahun terakhir, Dhalac melihat banyak imigran Somalia dan negara lain berpartisipasi dalam pemilu untuk mengambil posisi kepemimpinan di Maine.

Padahal di pada masa lalu, kalangan imigran ragu untuk maju dan berkontestasi dalam pemilu. Mereka hanya fokus memenuhi kebutuhan keluarga. “Saya pikir kami selalu agak takut terlibat. Kami menunggu orang (lain) untuk melakukan sesuatu,” kata Dhalac.

Somalia berada di ambang perang saudara ketika Dhalac mengungsi dari Ibu Kota Mogadishu 31 tahun lalu. Tepatnya pada 1992, ia memulai perjalanannya ke Negeri Paman Sam. Kemenangannya itu membuat ibunya, yang masih tinggal di Mogadishu, sangat bahagia.

Menurut Pemimpin Amerika Baru, kelompok yang melatih dan mendukung imigran, pengungsi, dan kandidat beragam lainnya untuk duduk di Pemerintahan, terpilihnya Dhalac membawa semangat positif bagi perubahan.

“Sebagai wanita kulit hitam, imigran, dan Muslim yang terpilih di Dewan Kota SouthPortland, Wali Kota Dhalac merupakan kekuatan untuk perubahan positif di komunitasnya,” kata kelompok itu di Instagram.

Mereka sangat bangga memilikinya di jaringan Pemimpin Amerika Baru. Mereka pun menanti semua hal luar biasa yang akan dia capai sebagai Wali Kota South Portland. 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index