Kepala BPNT Minta Maaf, Ngaku Sudah Lukai Perasaan Kalangan Ponpes dan Umat Islam

Kepala BPNT Minta Maaf, Ngaku Sudah Lukai Perasaan Kalangan Ponpes dan Umat Islam
Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI, Selasa (15/9/2020). Foto IST

Riauaktual.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan permintaan maaf.

Itu terkait dengan penyebutan 198 pondok pesantren yang diduga terafiliasi jaringan ISIS.

Komjen Boy Rafli pun mengakui bahwa hal tersebut sudah melukai hati banyak pihak.

Permintaan maaf itu disampaikan Boy Rafli usai bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI, di Jakarta, Kamis (3/2/2022) kemarin

“Saya selaku kepala BNPT menyampaikan juga permohonan maaf karena memang penyebutan nama pondok pesantren ini diyakini memang melukai perasaan dari pengelola pondok, umat Islam yang tentunya bukan maksud daripada BNPT untuk itu,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Boy Rafli menyatakan, bahwa BPNT sama sekali tak bermaksud untuk menyakiti perasaan para pengelola pondok pesantren atau umat Islam.

Data rilis oleh BNPT itu juga disebutnya tidak bermaksud untuk menggeneralisasi seluruh pondok pesantren.

Akan tetapi, adanya oknum individu yang terhubung dengan pihak yang saat ini sedang menjalani proses hukum.

“Bukan lembaga pondok pesantren secara keseluruhan yang disebutkan itu, tetapi adalah ada individu-individu yang terhubung dengan pihak-pihak yang terkena proses hukum terorisme,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkap ada sejumlah pondok pesantren yang terafiliasi dengan kelompok terorisme.

Hal itu disampaikan pada rapat kerja dengan Komisi III DPR RI pada Selasa (25/1/2022).

“Kami menghimpun beberapa pondok pesantren yang kami duga terafiliasi dan tentunya ini merupakan bagian upaya-upaya dengan konteks intel pencegahan yang kami laksanakan di lapangan,” ujar Boy.

BNPT juga sempat menunjukkan data pondok pesantren yang terafiliasi oleh kelompok terorisme.

Dalam slide pemaparan BNPT terlihat data 11 pondok pesantren terafiliasi Jamaah Anshorut Khilafah (JAK).

Selain itu, 68 pondok pesantren terafiliasi jaringan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) yang terkait dengan Al-Qaeda.

Selanjutnya sebanyak 119 pondok pesantren juga dilaporkan terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau simpatisan ISIS.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index