Riauaktual.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Balek Kampung Universitas Riau, Desa Air Panas melakukan sosialisasi Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) berskala rumah tangga kepada ibu-ibu PKK dengan tujuan pengentasan stunting, Sabtu (24/7/2021) lalu.
Budikdamber merupakan metode budidaya ikan sekaligus bercocok tanam secara aquaponik dengan menggunakan media ember. Sistem budikdamber ini sangat cocok dalam meningkatkan kebutuhan protein hewani dan nabati dalam rangka pengentasan stunting pada anak di Desa Air Panas.
Salah satu anggota tim kukerta, Ayu Maysaroh menerangkan bahwa budikdamber merupakan suatu inovasi dibidang budidaya ikan sekaligus penanaman sayuran. Adapun tujuan dari sosialisasi budikdamber ini yaitu untuk pengentasan stunting dalam skala mikro (skala rumah tangga).
“Sasaran kegiatan ini yaitu ibu-ibu PKK, diharapkan ibu-ibu PKK dapat membagikan ilmu ini kepada ibu-ibu lainnya. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapat dan proses pembuatannya juga sederhana. Apabila budikdamber ini sudah diaplikasikan di setiap rumah semoga stunting di Desa ini dapat teratasi," kata Ayu Maysaroh.
Ember yang digunakan berukuran 20 liter. Ada sebanyak 3 buah ember yang dibuat sebagai media budikdamber. Dua ember dibagikan kepada ibu-ibu PKK dan satu lagi diletakkan di posko tim kukerta.
"Benih ikan yang digunakan adalah benih ikan lele berumur 1 bulan dengan ukuran 5-7 cm. Ikan lele dipilih untuk kegitan budikdamber dikarenakan termasuk ikan yang memiliki ketahanan kuat terhadap berbagai perubahan lingkungan, selain juga mengandung protein yang tinggi serta banyak disukai oleh masyarakat. Sedangkan sayuran yang digunakan adalah kangkung karena kangkung mudah tumbuh di dalam air," jelas Ayu.
Setelah penjelasan terkait sistem budikdamber serta alat dan bahan yang digunakan, kegiatan dilanjutkan dengan mempraktikkan secara langsung tata cara pembuatan media budidaya ikan dalam ember. Ibu-ibu PKK berantusias untuk mencoba membuat media budikdamber tersebut.
Sementara Ketua PKK, Susanti, mengapresiasi dan berharap jika langkah ini diterapkan sistem budikdamber, dapat mengurangi biaya untuk membeli sayuran dan dapat dimanfaatkan untuk pencegahan stunting.
"Sistem budikdamber ini praktis tapi bermanfaat. Terimakasih untuk anak-anak kukerta yang sudah mempraktikkan cara pembuatan budikdamber,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan pembuatan budikdamber kepada ibu-ibu PKK diharapkan dapat diaplikasikan di rumah masing-masing untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati dalam rangka pengentasan stunting pada anak.
“Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan budikdamber. Kami mengharapkan kepada masyarakat Desa Air Panas terkhususnya ibu-ibu PKK bisa menerapkan teknologi tepat guna ini. Karena alat dan bahan yang diperlukan bisa didapatkan dengan mudah dan murah. Semoga kegiatan ini bisa mendukung upaya kita bersama dalam pengentasan stunting agar anak-anak di Desa Air Panas tercukupi gizinya,” kata ketua tim kukerta, Muhammad Jamil.